Header Ads Widget

Responsive Advertisement

mempromosikan produk denngan konten?




Dalam pemasaran, kata "promosi" selalu menjadi pusat perhatian. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai media, baik fisik maupun digital.

Kita bisa mempromosikan produk dengan media fisik seperti menyebarkan selebaran atau mengadakan acara langsung untuk calon pembeli. Alternatif lainnya adalah menggunakan media online, yang menawarkan jangkauan luas dengan biaya dan tenaga yang lebih efisien.

Namun, kedua metode ini memiliki risiko. Promosi melalui brosur fisik mungkin menghadapi saingan bisnis yang lebih sedikit, tetapi juga menguras biaya dan memiliki jangkauan terbatas. Sementara itu, promosi online dapat mencapai audiens yang lebih besar dan menghemat biaya, namun saingan bisnis di platform digital sangat banyak.

Lalu, bagaimana jika kita mempromosikannya dalam bentuk konten yang bersifat menghibur, seperti anime, makanan, atau video lucu yang banyak penggemarnya?

Dengan riset yang baik, kita dapat menargetkan calon pembeli yang sesuai dengan jenis konten yang kita buat. Konten dewasa, misalnya, akan lebih cocok untuk produk yang ditujukan bagi orang dewasa. Riset konten yang tepat membantu memastikan bahwa promosi kita menjangkau audiens yang relevan.

Apakah metode ini efektif? Jawabannya adalah pedang bermata dua. Jika konten kita populer, banyak orang akan melihat promosi kita. Namun, jika konten tidak menarik, kita memiliki dua pilihan: mempromosikan konten dengan cara lain atau membuat konten baru yang lebih baik.

Agar orang tidak bosan dengan konten kita, pastikan konten tersebut tidak membosankan atau cringe. Riset menunjukkan bahwa konten sering di-skip dalam 5 detik pertama jika opening-nya tidak menarik.

Posting Komentar

0 Komentar